Pernah melihat The Comb, sebuah sisir plastik yang mempunyai warna yang unik?
Ya itulah hasil dari kolaborasi dari GoodVibes dan salah satu GoodCircle kami yang berkecimpung di dunia daur ulang, Olah Plastic.
Beberapa hari yang lalu, GoodVibes berkesempatan mewawancarai Rizal, perwakilan dan creative director Olah Plastic, tentang Olah Plastic. Dan inilah hasilnya.
Apa itu Olah Plastic?
Olah Plastic yang terletak di Kabupaten Bandung, dulunya merupakan home industry yang bergerak di bidang pembuatan kemasan berbahan plastik sejak tahun 2020. Namun pada tahun 2021, konsep tersebut berubah menjadi home industry dan kini retail yang mendaur ulang plastik menjadi produk yang dapat digunakan sehari-hari.
Pengumpulan Bahan Daur Ulang
Caranya, dengan mengumpulkan door to door, atau kemitraan. Sembari mengumpulkan, tim Olah Plastic juga memberikan sosialisasi tentang bagaimana plastik akan didaur ulang, jenis plastik apa yang dapat didaur ulang, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Tantangan dalam pengumpulan dari pintu ke pintu adalah bahwa orang-orang, mungkin mengetahui gerakan daur ulang, tetapi mereka tidak tertarik untuk melakukannya atau mereka mengirimkan jenis olastik yang salah untuk didaur ulang.
Maka mereka membuat sistem agar masyarakat sekitar tertarik untuk ikut gerakan daur ulang dan tidak salah kirim jenis plastik, mereka memberikan poin bagi masyarakat yang berhasil mengumpulkan plastik bekas dalam jumlah tertentu, dan yang terkumpul dapat ditebus dengan produk Olah Plastic
Jenis Plastik yang Mereka Gunakan
Ada beberapa jenis plastik yang bisa didaur ulang, dan berikut beberapa jenis plastik yang digunakan oleh Olah Plastic:
- PET 1, termasuk botol air dalam kemasan, jar, wadah kosmetik
- HDPE 2, sudah termasuk Jugs, botol sabun, botol shampo, jerigen
- LDPE 4, sudah termasuk kantong plastik, bubble wrap, botol pencet
- PP 5, termasuk kotak DVD, sedotan, wadah makanan, cangkir yogurt, gelas plastik, kotak es krim
- PS 5, Termasuk Peralatan Makan Plastik, baki, kotak CD
Proses Mengumpulkan hingga Mengolahnya Menjadi Barang Baru dan Tingkatkan
Setelah mengumpulkan sampah plastik, mereka membersihkannya secara menyeluruh dan memisahkannya sesuai dengan kode jenis plastik.
Setelah itu mereka mencincang plastik menjadi potongan-potongan kecil dan memisahkan sesuai dengan warna, sehingga pada saat produksi, lebih mudah untuk memilih warna, dan kemudian mengolahnya menjadi material baru.
Dan kemudian melalui proses yang rumit dan membutuhkan kekuatan imajinasi agar dapat membuat desain dan prototype barang yang diinginkan. Setelah itu, mold atau cetakan dibuat sesuat dengan desain yang sudah diputuskan.
Material yang sudah jadi tersebut dimasukkan ke dalam cetakan agar bisa dibentuk menjadi bentuk yang kita inginkan. Semua selesai!
Kolaborasi
Kolaborasi Olah Plastic dan GoodVibes diawali dengan GoodVibes yang sedang mengumpulkan dan memilah sampah di tahun 2020.
Ketika bertemu dengan Olah Plastic di tahun 2021, keduanya menyadari kalau sama-sama mempunyai value yang sama.
Kolaborasi ini menghadirkan banyak ide baru dan sangat menyenangkan untuk membuatnya. Keduanya juga saling berbagi pengetahuan tentang ramah sustainability dan barang yang environmentally safe. Dan itu membuka lebih banyak cara baru bagi keduanya untuk explore dunia sustainability.
Namun terkadang, saat berdiskusi dan memunculkan ide baru tidak selalu mulus. Keduanya memiliki kekhawatiran mereka sendiri dan untungnya dapat menemukan cara untuk mengelolanya.
Kesalahpahaman Umum dan cara memperbaikinya
Menurut Rizal, miskonsepsi paling umum tentang daur ulang adalah bahwa orang hanya mengira itu akan menjadi proyek seni sampah dan hanya akan menjadi sampah lagi. Dan untuk Olah Plastic sendiri apakah akan selalu ada batasan pada apa yang mereka lakukan.
Bagaimana cara memperbaikinya, dengan mengingat bahwa setiap hari, jangan hanya mengatakan bahwa akan ada orang yang akan mendaur ulangnya, tetapi jadilah orang yang membantu juga. Jangan menyakiti satu sama lain dan mulai bekerja sama untuk menyingkirkan plastik.
Masa depan
Harapan dan rencana Olah Plastic ke depan adalah mencari lebih banyak bahan alternatif untuk digunakan orang tanpa merusak lingkungan. Seperti mungkin mengubah penggunaan kayu dengan plastik daur ulang untuk furnitur, dll.
Dan itu mengakhiri wawancara yang kami lakukan. Meningkatkan kesadaran tentang daur ulang itu sulit, melakukannya lebih sulit, tetapi tanpa mencoba kita mungkin tidak akan pernah tahu hasil dan dampak daur ulang bagi bumi kita.